Selamat datang di Dunia!

Dunia adalah stasiun, kalau kita adalah kereta.

Satu kereta datang, dan yang lain berangkat.

Kereta, kawanan roda, rel yang baik hati, rintikan fluida, asap dari cerobong...

Sungguh deh, hidup adalah stasiun beserta semua yang dibawa hujan menjatuhinya.

Jumat, 29 April 2011

Stasiun Hujan?

Entah apa yang ada di pikiran saya hari Jumat tanggal 29 April 2011 jam 00.40 malam ini. Tiba-tiba aja saya jadi ingin membuat blog (meskipun, sumpah demi blog baru, saya sama sekali nggak tahu gimana caranya bikin blog!!). Pokoknya saya cuma ngikutin aja apa yang ada di layar netbook A*ER biru tua ini... Mulai dari search "Cara bikin blog" di Mbah Gugel, sampai cara nge-post tulisan tanpa tujuan ini. Eh, tahu-tahu jadi deh ini blog!
Saya juga tidak tahu kenapa judul blognya "Stasiun Hujan" (mungkin karena kebetulan ini lagi hujan dan hasrat buat jalan-jalan naik kereta di tengah musim stress sedang tinggi). Tadinya malah mau dinamai "Stasiun Bintang" (euh!) atau "Stasioen Djoeang" (yo'i, zaman 45 banget...). Tapi karena stasiun yang diguyur hujan terdengar lebih unyu dan gampang dibuat daripada stasiun yang ada kelap-kelipnya (ntar disangka dugem) atau stasiun di mana Bung Karno berdadah-dadah sama Tante Fatmawati (mungkin saat sedang berangkat tugas dinas?), jadi kupilihlah nama aneh itu. The train station in the rain...

Dunia adalah stasiun, jika kita adalah kereta. Satu kereta datang, dan yang lain berangkat. Kereta, kawanan roda, rel yang baik hati, rintikan fluida, asap dari cerobong... Sungguh deh, hidup adalah stasiun beserta semua yang dibawa hujan menjatuhinya.



Hidup = stasiun?
Mungkin... Dan kita juga mungkin adalah kereta-kereta yang bernaung di dalamnya. Kereta selalu pergi, mengembara menuruti jejak rel nasibnya. Berjuta-juta penumpang, bermacam-macam masinis, berkilometer tujuan yang berbeda-beda. Meski ada banyak cobaan, kereta tidak menyerah dan terus berusaha untuk melaju kencang. Bahkan Tuhan pun menutupkan pintu palang agar sang kereta bisa lewat dengan aman tanpa melukai orang yang melintas di relnya. Dan suatu saat nanti,  kereta akan kembali pada stasiun yang setia menantinya.

Artinya?
Tergantung bagaimana kau dan hidupmu merefleksikannya...

Nah, selamat datang di Stasiun Hujan! Bagi para penumpang yang sudah memiliki tiket, dipersilahkan untuk memasuki kereta yang tepat. Nikmatilah perjalanan Anda!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar